Hegemonia Tentara

Rp 100.000

In stock

HEGEMONI TENTARA (Cetakan Kedua)

Penulis: Muhammad Najib Azca

Kata Pengantar: Hebert Feith
Editor: Farras Pradana
Penata letak: Nabeela
Desain sampul: Aray
262 halaman, 14x20cm

Belakangan, pemerintah memunculkan wacana membangkitkan Dwifungsi TNI. Dalihnya memberdayakan perwira di jabatan sipil, misalnya kementerian. Meski Dwifungsi TNI atau ABRI telah dihapus, agaknya masih banyak kalangan yang merindukannya. Meski begitu, banyak pula yang mungkin belum begitu memahami hakikat dan riwayat Dwifungsi ABRI itu sendiri.

Buku ini merupakan kajian soal Dwifungsi ABRI pada menjelang Orde Baru berakhir. Penulis menggunakan sosiologi pengetahuan dan perspektif korporat. Penulis mewawancarai lima purnawirawan ABRI dengan pangkat terakhir perwira yang tersebar di empat angkatan. Buku ini membahas doktrin dan implementasi Dwifungsi ABRI, yang mencakup dasar legitimasi, sifat temporer atau permanen, kepentingan korporat, dan pandangan tentang supremasi sipil; dan pembahasan soal implementasi Dwifungsi ABRI yang mencakup realitas dominasi ABRI dalam lingkungan sosial-politik, dinamika antara individu dan lembaga ABRI, praktik hubungan antara ABRI dengan Birokrasi, Golkar, Legislatif, dan Presiden.

*

Tentang Penulis

Muhammad Najib Azca adalah dosen senior di Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM). Pria kelahiran Pekalongan, 6 Mei 1968 ini mendapatkan gelar sarjana sosiologi dari UGM pada 1996, master dari Australian National University pada 2004, dan doktor dari Universiteit van Amsterdam pada 2011. Ia juga mantan jurnalis di tabloid DeTIK (1993-1994), ADIL (1994-1998) dan DeTAK (1998-2000). Peminat bidang kajian sosiologi politik, konflik, perdamaian, gerakan sosial dan studi kepemudaan ini merupakan pendiri dan sekaligus direktur Youth Studies Centre (YouSure) di Fisipol UGM pada 2011-2022. Ia juga menjadi Kepala Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM pada 2017-2022.

Tujuan Pengiriman