HOMICIDE – “BARISAN NISAN 20TH”

Rp 65.000

Out of stock

Artist: Homicide
Album: Barisan Nisan (20th Anniversary Revisited)
Catalog No: LOC129
Format: CD, 10 Lagu
Tanggal Rilis: 07 September 2024

Barisan Nisan merupakan album kedua Homicide yang dirilis dua tahun setelah album debut mereka, Godzkilla Necronometry. Album ini memiliki catatan khusus, baik bagi perjalanan Homicide sebagai unit hip hop, bagi khazanah musik lokal (hip hop atau musik lokal pada umumnya), juga bagi catatan pinggir saat melihat era transisi penting di lanskap sosial politik tanah air.

Bagi Homicide, ini era transisi yang sedemikian rupa dramatis dimana Sarkasz absen dalam prosesnya. Membuat Morgue Vanguard hadir sebagai satu-satunya anggota awal yang tersisa. Bersama DJ Evil Cutz (yang kala itu masih memakai moniker DJ-E), ia melanjutkan proyek Homicide dengan format satu rapper/MC dan satu DJ. Secara langsung atau tidak ini mempengaruhi perubahan artistik yang signifikan, baik secara lirikal maupun musikal.

Dalam departemen lirik, tidak hadirnya Sarkasz mengizinkan Morgue Vanguard mengubah tak hanya skema rima, akor atau hal-hal teknis dalam konteks format lirikal. Dari eksplorasi delivery/flow yang bergaya offbeat/swing ala Company Flow yang ia dan Sarkasz perlihatkan pada debut mereka, hingga bermain bebas dalam bentuk spoken words ala Gil Scott-Heron. Dengan teknik multisilabel ketat Morgue Vanguard menggunakan rima rap sebagai kendaraan ekspresinya untuk menarik lebih jauh persinggungan antara yang politis dan personal.

Secara sonik, Morgue Vanguard yang juga menulis semua musik di album ini, membawa musik Homicide ke teritori eksperimen yang belum pernah dijamah baik oleh Homicide atau grup hip hop lain di lokal pada saat itu. Dengan bantuan DJ Evil Cutz pada turntable, Morgue Vanguard menggabungkan hip hop boombap ala Public Enemy atau Soul Assassins dengan bebunyian industrial, agresi hardcore punk, bising, derau dan ambient yang pengaruhnya membentang dari Godflesh, This Heat, Godspeed You! Black Emperor hingga Merzbow.

Album ini pula merupakan salah satu album lokal yang merekam dengan jelas horison gelap dalam tikungan sejarah Indonesia pasca reformasi dimana harapan-harapan dan mimpi yang hadir setelah turunnya Suharto berubah menjadi distopia. Usainya narasi revolusi, kembalinya militer dalam panggung politik, konsolidasi kekuatan dan warisan Orde Baru, semakin lumpuhnya gerakan progresif seiring dengan maraknya konflik horizontal, juga mendung yang bergelayut kala era perang melawan teror diusung pasca 9-11 dan seri kampanye bom bunuh diri atas nama agama meletus di banyak tempat.

Karena keterbatasan dana, album ini secara prematur dirilis dalam bentuk album berisi 7 lagu pada bulan November 2004, dua bulan setelah puncak penanda dekadensi demokrasi dan usainya era mimpi reformasi hadir di lokal dalam bentuk pembunuhan terencana oleh negara terhadap aktivis dan pembela HAM, Munir.

Dicetak terbatas dalam format CD-R dan dijual hanya di gig-gig lokal di Bandung, sebelum kemudian Subciety Records merilis ulang album ini sebagai bagian dari Tha Nekrophone Dayz yang memuat Barisan Nisan dan Godzkilla Necronometry dalam satu cakram CD pada awal 2006.

20 tahun kemudian, di tahun 2024 ini Morgue Vanguard dan DJ Evil Cutz, dibantu Jaydawn pada saat sesi rekam, mengunjungi ulang Barisan Nisan dengan cara merekam ulang semua lagu dan berkesempatan menyelesaikan 3 lagu tambahan yang dahulu tak sempat dirampungkan dan direkam atas alasan finansial tadi.

Selain bertamukan Mali dan Addy Gembel yang juga merekam ulang vokal bagi versi revisited ini, terlibat pula para sejawat mereka membantu mengisi instrumen pada beberapa lagu. Widi Sulistya dari unit post-metal SSSLOTHHH, Luckyta Akbar dari unit hardcore Extincted, Tesla Manaf dari Kuntari, Vladvamp dari Koil, juga performa pinjaman dari duo Senyawa, Rully Sabhara dan Wukir Suryadi.

Dengan artwork ekspresionis dari Bahrull Marta, dicetak dalam format CD. Morgue Vanguard dan DJ Evil Cutz mencoba menghadirkan kembali representasi sonik dari kegelapan sebuah era transisi dengan narasi yang lebih lengkap, sekaligus mengajak kembali melihat rentang waktu tersebut dimana tikungan tajam era durjana yang menyaru menjadi pusat pengharapan membawa kita ke linimasa sekarang dimana seorang presiden populer “pilihan rakyat” memberi jalan bagi terpilihnya seorang Jenderal dari era Orde Baru sebagai penggantinya yang membawa panji ekspansi mesin keruk dan penghisapan beserta garda-gardanya menggurita.

Tracklisting:
01. Senjakala Berhala
02. Belati Kalam Profan
03. Rima Ababil
04. Sajak Suara
05. Garnisun Arang
06. Barisan Nisan
07. Wicirna Sahana
08. Nekropolis
09. Membaca Gejala Dari Jelaga
10. Yang Bersembunyi Di Balik Kabut

Tujuan Pengiriman