Anarko-transkreasi (Anarcho-transcreation, Edisi Bahasa Indonesia)
Penulis: Mirna Wabi-Sabi
Penerjemah: Mita
Buku dwibahasa.
(11x18cm) 122 halaman.
Rp.70.000,-
—————
Ada beberapa aplikasi pada masa kini yang menawarkan pengalihan huruf dan kata dengan seketika, yang meskipun berguna ternyata menimbulkan hambatan baru dalam pemahaman, terutama dalam hal yang menyangkut perubahan sosial. Karena memang penerjemahan bukanlah sekedar alih bentuk secara mekanis.
Buku ini membahas ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ praktik anarko-transkreasi -sebuah proses pengalihbahasaan yang bukan sekedar penerjemahan. Ketika kesetiaan terhadap teks asli tidak sesuai dengan terjemahan literal, dan ketika bahasa dan budaya tidak bisa lepas dari geopolitik.
Penulis menekankan bahwa memperkenalkan gagasan saja tidak cukup; perlu adanya penyebarluasan gagasan bahwa manusia itu penting. Bukanlah bangsa, korporasi, atau otoritas intelektual atau otoritas pemerintahan yang penting. Bahwa pengetahuan hadir untuk memperkuat otonomi kita—khususnya pengetahuan mengenai manusia yang dipinggirkan secara sistematis oleh entitas-entitas tersebut di atas.
Memakai pendekatan anarkis, dekolonial, feminis, dan anti-kapitalis, buku ini disusun dengan tata letak gaya “flip-over” untuk memudahkan membaca buku dwibahasa ini dengan mudah.
—————
Mirna Wabi-Sabi is an editor, writer, political theorist, teacher and translator. She is the founder of the media initiative and press Plataforma9. For most of her life, she traveled the world, lived in São Paulo, New York, Nijmegen, Amsterdam and Salvador, before returning to her hometown, Niterói, in 2019. After witnessing the post- 9-11 political climate as a young immigrant in the USA and Western Europe, Mirna’s work began to orbit radical social change, focused on the destruction of white capitalist patriarchy.