GRIMOIRE – Earth Cursed By The Sphere
Sejak awal 2022, Grimoire menyelinap di labirin kampung kota Bandung Selatan, menyebarkan materi awal mereka yang mencoba menggabungkan kemuraman dan tekstur black metal, agresi crust punk dan melodi somber post-rock yang berbalutkan ambient. Dengan pengaruh band-band seperti Fall of Efrafa, Alcest, Panopticon atau Deszcz mereka memberi warna baru bagi skena wilayah selatan Bandung yang belakangan geliatnya semakin signifikan, baik secara sonik maupun aktivitas komunalnya.
Setelah merilis beberapa single yang tersebar lewat akun Bandcamp mereka, dan beberapa panggung di lingkaran gigs DIY Bandung, mereka merekam album enam lagu ini dengan lebih fokus lagi dalam hal menyebrangkan imajinasi lewat depresi atmosferik ala Agalloch dengan melankoli semodel Explosion In The Sky. Mereka menggunakan komposisi solid pada Earth Cursed By The Sphere untuk mengantarkan narasi tentang proses percepatan kematian bumi oleh eksploitasi dari satu spesies bernama manusia. Dari deforestasi, krisis ruang hidup hingga pertanyaan tentang teknologi dan makna “perkembangan”.
Di-mix dan mastering oleh Hamzah Kusbiyanto, Earth Cursed By The Sphere dicetak dalam format CD dalam jumlah terbatas.
Tracklist :
1. Hollowness
2. Under The Wave Off Samudera Hindia
3. In The Deepest Ocean
4. Foxes
5. Valar Of Eternal Devotion
6. Dreams Down Slowly Burn
All songs composed and arranged by Grimoire
Lyrics written by Grimoire
All instruments recorded by Irsyad at Teargas Lab
Drum track recorded by Zoteng at Fun House Studio
Mixed and Mastered by Hamzah Kusbiyanto
Band logo by Eri Banyu aka Blunders
Band Photo by Fathur____Lo
Artwork and layout by Herry Sutresna
GRIMOIRE:
Aril – Guitar/Vocal
Ef – Guitar/Vocal
Difky – Guitar
Bonz – Bass
Kiki – Drum